"Aku selalu tau, Man, kamu kayak gimana. Aku yang paling ngerti kamu, selalu ada disisi kamu. Aku."
-
Hari. Amanda.
Cinta sejak SMA,
pasangan idaman.
8 tahun mereka menjalin cerita.
Hingga akhirnya, Amanda akan menikah,
dengan Dodi.
-
Hari tidak pernah memaksa Amanda. Amanda pun tidak bisa dipaksa oleh siapapun. Amanda memilih. Hari, 8 tahun penuh mengisi hari-harinya. Hari, yang selalu tahu apa lagu kesukaan Amanda. Hari, yang menyodorkan segelas kopi kesukaan Amanda. Hari, yang selalu menganggap kartu ucapan ulangtahun buatan Amanda adalah yang terbaik di dunia. Hari, yang rela mengantar Amanda keliling Jakarta untuk menyebarkan undangan pernikahannya. Hari, yang menangis diam-diam saat menggantikan Dodi mencoba baju pengantin karena Dodi sedang rapat. Hari, yang selalu ingat tanggal saat mereka bertemu. Hari, yang tidak bisa melihat Amanda menangis. Hari, yang tidak pernah menyerah akan Amanda.
Hari,
yang selalu menganggap Amanda adalah hidupnya.
-
Amanda tidak pernah memaksa Hari untuk mencintainya. Meskipun mereka memang saling mencintai. Tapi, itu tidak cukup. Bagi Amanda, semua cinta Hari tidak cukup. Semua kerelaan Hari tidak cukup. Amanda lelah. Lelah mempertanyakan kejelasan. Lelah digantungkan oleh Hari. Amanda memilih pergi. Amanda yang mencintai Hari, dengan segala kebimbangan, akhirnya pergi. 8 tahun suka duka dengan Hari, dia tukar dengan 1 tahun kejelasan dari pria lain. Dodi.
Amanda,